Aksi Sigap Evakuasi Pohon Tumbang dan Pembersihan Jalan di SM Sermo Menoreh Hingga Kecamatan Kokap

Yogyakarta – Akses jalan menuju Kecamatan Kokap kembali aman dilalui setelah dilakukan evakuasi dan pembersihan oleh gabungan petugas dan masyarakat, Rabu (09/04/2025). Kegiatan ini merupakan respons atas laporan masyarakat mengenai kondisi jalan yang membahayakan, khususnya saat dan pascahujan.

Kondisi yang membahayakan ini terjadi di jalur perempatan Gemulung menuju SD Sermo 3, tepatnya di wilayah SM Sermo Menoreh. Air hujan dari lereng bukit membawa tanah dan lumpur ke badan jalan, menjadikan permukaan aspal licin dan rawan kecelakaan. Keluhan ini telah disampaikan oleh Kepala Dusun Klepu kepada pihak Balai KSDA Yogyakarta dan berharap adanya tindak lanjut segera.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Bapak Ari–warga Dusun Bibir sekaligus Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Manunggal Karya–menghubungi BPBD dan Damkar Kulon Progo guna memohon penanganan jalan berlumpur tersebut. Kemudian, evakuasi dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 14.00 WIB.

BPBD dan Damkar Kulon Progo mengerahkan tiga armada, yakni dua mobil dari BPBD dan satu dari Damkar, dengan tital 12 personel (6 dari tiap instansi). Tak hanya itu, kegiatan evakuasi ini juga turut dibantu oleh warga sekitar dan tim Masyarakat Mitra Polisi Hutan (MMP) BKSDA yogyakarta.

Untuk keperluan pembersihan, BKSDA Yogyakarta berkoordinasi dengan PDAM setempat guna menyuplai air semprotan. Jalan sepanjang kurang lebih 500 meter tersebut dibersihkan menggunakan total 51.000 liter air–28.000 liter dari tangki awal dan 23.000 liter tambahan dari PDAM.

Selain pembersihan jalan, evakuasi pohon juga dilakukan. Sebuah pohon sonokeling (Dalbergia latifolia) tumbang dan melintang di atas jalan raya, mengenai kabel listrik milik PLN. Atas laporan dari petugas BKSDA Yogyakarta, pihak PLN segera turun tangan dan berhasil mengevakuasi pohon tersebut dengan lancar.

Meski kondisi jalan kini sudah aman kembali, masyarakat berharap adanya penanganan permanen, seperti penguatan lereng atau sistem drainase yang lebih baik. Dengan begitu, kejadian serupa tidak terus berulang saat musim hujan.

Salam lestari!