BKSDA Yogyakarta Lakukan koordinasi Penanganan Gangguan Monyet Ekor Panjang di Kabupaten Gunungkidul

Yogyakarta – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta menggelar kegiatan koordinasi bersama Wakil Bupati Gunungkidul untuk membahas penanganan gangguan Monyet Ekor Panjang (MEP) di Kabupaten Gunungkidul. Pertemuan ini dihadiri oleh Plt. Kepala Balai/Kasubag TU, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bantul, Kepala Resort Gunungkidul beserta tim, Kepala Resort Paliyan, perwakilan dari UPS Bunder, Penyuluh BKSDA Yogyakarta, Koordinator PEH, dan Koordinator Polhut.

Dalam kegiatan ini, BKSDA Yogyakarta memaparkan profil balai serta berbagai kegiatan konservasi yang telah dilakukan. Salah satu fokus utama adalah membahas fenomena gangguan MEP yang makin marah di DIY, khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Beberapa faktor penyebab gangguan ini antara lain berkurangnya habitat alami MEP akibat perubahan penggunaan lahan, berkurangnya sumber pakan alami, serta peningkatan interaksi MEP dengan manusia.

Status perlindungan MEP yang termasuk dalam kategori satwa yang dilindungi menjadi tantangan tersendiri dalam penanganannya. BKSDA Yogyakarta telah melakukan berbagai upaya, mulai dari monitoring populasi hingga sosialisasi kepada masyarakat terkait mitigasi konflik dengan satwa liar. Di Kabupaten Gunungkidul sendiri, monitoring rutin terus dilakukan untuk memetakan pergerakan dan pola aktivitas MEP.

Sebagai tindak lanjut, BKSDA Yogyakarta berencana memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah serta melibatkan masyarakat dalam upaya konservasi. Selain itu, akan dilakukan edukasi secara bekelanjutan guna meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

Dengan adanya koordinasi in, diharapkan penanganan gangguan MEP di Kabupaten Gunungkidul dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, serta melibatkan peran aktif dari berbagai pihak demi menjaga keharmonisan antara manusia dan satwa liar.

Salam konservasi!