Yogyakarta – Hari Jumat (20/12/24), bertempat di Aula Balai KSDA Yogyakarta, diselenggarakan kegiatan pembinaan pegawai lingkup UPT KSDAE Yogyakarta tahun 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pegawai UPT KSDAE dari wilayah Yogyakarta, yakni pegawai BKSDA Yogyakarta dan Balai TN Gunung Merapi. Pembinaan pegawai ini bertujuan untuk memperkuat sinergi, meningkatkan disiplin, serta mendorong inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Sebagai narasumber utama, Sekretaris Ditjen KSDAE, Dr. Ir. Ammy Nurwati, S.Hut., M.M., memberikan pemaparan komprehensif tentang disiplin pegawai yang menjadi elemen kunci dalam keberhasilan organisasi. Dalam penjelasannya, Dr. Ir. Ammy Nurwati, S.Hut., M.M. menggarisbawahi bahwa disiplin bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga terkait dengan tanggung jawab dan integritas dalam menjalankan tugas.

Selain itu, Dr. Ir. Ammy Nurwati, S.Hut., M.M. juga menjelaskan adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kementerian yang sejalan dengan dinamika organisasi pemerintah. Pergeseran Analisis Beban Kerja (ABK) akibat pemisahan kementerian turut menjadi fokus pembahasan. “Kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini demi memastikan kelancaran operasional serta peningkatan efisiensi kerja di setiap lini,” tegasnya.

Kegiatan pembinaan pegawai ini juga menjadi forum penyampaian hasil kinerja pegawai di lingkup UPT KSDAE. Kepala Balai KSDA Yogyakarta, Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si., dalam laporannya menyampaikan sejumlah pencapaian penting. Salah satunya adalah upaya rutin dalam pendataan Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) di dalam maupun di luar kawasan konservasi. Data yang dikumpulkan menjadi dasar pengambilan kebijakan untuk pelestarian keanekaragaman hayati. Pendataan yang konsisten sendiri merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan ekosistem.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Muhammad Wahyudi, S.P., M.Sc., memaparkan inovasi yang telah dihasilkan oleh pegawai Balai TN Gunung Merapi. Salah satu inovasi yang telah dihasilkan oleh pegawai Balai TN Gunung Merapi adalah pemanfaatan hasil hutan non-kayu, seperti ekstrak tanaman, yang kemudian dikembangkan menjadi produk acne skincare. Produk ini telah mendapatkan hak paten, menjadikannya sebagai salah satu bukti keberhasilan kolaborasi antara konservasi dan inovasi.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antarpegawai di lingkup UPT KSDAE Yogyakarta dalam mencapai tujuan-tujuan strategis konservasi yang berkelanjutan. Dengan semangat perubahan, adaptasi, dan inovasi yang terus ditanamkan, diharapkan semua UPT di Kementerian Kehutanan dapat optimis menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.

Kemudian, kegiatan ini ditutup dengan diskusi interaktif yang melibatkan seluruh peserta. Diskusi tersebut membahas berbagai isu terkini terkait konservasi sumber daya alam serta peluang inovasi baru yang dapat diterapkan di setiap UPT KSDAE. Semangat kebersamaan dan antusiasme peserta pembinaan pegawai mencerminkan komitmen tinggi untuk terus memberikan yang terbaik bagi pelestarian alam Indonesia.

Salam lestari!

 

 

Penulis naskah: Desy Rachmawati, S.S. (Pranata Humas Ahli Pertama BKSDA Yogyakarta)

Penanggung jawab berita: Kepala Balai KSDA Yogyakarta

Kontak informasi: Call Center Balai KSDA Yogyakarta (0821-4444-9449)