Jakarta, Kamis (20/6/24) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membuka peluang bagi generasi muda, termasuk Generasi Z, untuk berperan aktif dalam pengelolaan hutan melalui program Perhutanan Sosial. Menurut Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Mahfudz, dalam keterangannya di Jakarta, mengatakan keterlibatan generasi muda sangat penting untuk memastikan hutan di masa depan.

“Perlu ada regenerasi muda, jadi yang pertama, anak muda bisa berperan membantu mengembangkan kelembagaannya di tingkat lokal,” jelasnya.

Menurut Mahfudz, generasi muda dapat mengambil peran sebagai pendamping atau wirausaha muda dalam Perhutanan Sosial. Mereka dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru, mengembangkan usaha, serta memasarkan produk hasil hutan secara inovatif. Mahfudz menambahkan bahwa anak muda punya peran dalam melakukan inovasi dan mengedukasi produk-produk Perhutanan Sosial.

Dirjen PSKL KLHK ini mencontohkan bagaimana generasi Z dapat merancang produk hutan yang menarik bagi kalangan muda Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memperluas pasar produk Perhutanan Sosial. Hingga bulan Mei 2024, Perhutanan Sosial telah mencapai pemanfaatan lahan seluas 7,08 juta hektare. Program ini melibatkan 1,3 juta kepala keluarga dan 10.232 unit persetujuan di seluruh Indonesia.

Tercatat, 13.460 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) telah terbentuk dan mengelola hutan berdasarkan potensi wilayahnya. KLHK optimis dengan pelibatan generasi muda, Perhutanan Sosial dapat dikelola secara berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan.

Salam konservasi!

 

Sumber informasi: PSKL KLHK
Penulis naskah: Desy Rachmawati, S.S. (Pranata Humas Ahli Pertama)
Penanggung jawab berita: Kepala Balai KSDA Yogyakarta
Kontak informasi: Call Center Balai KSDA Yogyakarta (0821-4444-9449)