Yogyakarta – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta bersama sejumlah instansi, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulon Progo, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Kalurahan Banaran, Kelompok Pelestari Alam dan Satwa, Mahasiswa KKN UMY dan UII, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, SMA Kolese De Britto Yogyakarta, serta KTH Tirta Manunggal melaksanakan kegiatan penanaman mangrove secara bersama di aliran Sungai progo, Padukuhan Bleberan, Kalurahan Banaran, Kecamatan Galur, Kulon Progo, Rabu (20/8).
Kegiatan penanaman bersama ini merupakan kegiatan yang berasal dari Dana Kelurahan Banaran TA 2025 berupa kegiatan pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat, dan pelibatan generasi muda yang bersinergi dengan instansi terkait. Selain itu, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan sekaligus bentuk sinergi antar-instansi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem. Sebanyak 650 pohon mangrove jenis Rhizapora berhasil ditanam dengan cara turun langsung ke sungai. Penanaman ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis yang signifikan, seperti mencegah abrasi, memperbaiki kualitas ekosistem sungai, hingga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan.
Selain penanaman mangrove, kegiatan ini juga diisi dengan pelepasliaran ikan nilem (Osteochilus hasselti) sebanyak 5.000 ekor. Ikan nilem memiliki peran penting sebagai konsumen detritus dan tumbuhan air, yang membantu mengurai sisa-sisa organik dan fitoplankton. Kehadiran ikan ini secara tidak langsung berkontribusi pada kesehatan lingkungan perairan di sekitar sungai.
Masyarakat Banaran menyambut baik inisiatif ini dan berharap masa depan lingkungan mereka menjadi lebih baik. Dengan adanya penghijauan ini, kawasan Sungai Progo tidak hanya akan lebih terjaga, tetapi juga berpotensi dikembangkan menjadi destinasi wisata hijau yang lebih ramah lingkungan.
Kegiatan ini menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi kelestarian alam. Aksi kecil seperti menanam pohon dan melepasliarkan ikan dapat menjadi langkah besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem demi masa depan yang lebih baik.
Salam lestari! Salam konservasi!


Sumber informasi: Dessy Rifah Anshory, A.Md.
Penulis naskah: Desy Rachmawati, S.S.
Editor: Tim Kehumasan BKSDA Yogyakarta
Penanggung jawab berita: Kepala Balai KSDA Yogyakarta
Kontak informasi: Call Center Balai KSDA Yogyakarta (0821-4444-9449)
