Kelompok Tani Hutan (KTH) Sodong Makmur berada di Desa Karangasem Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunungkidul. Untuk mencapai lokasi Desa Karangasem ditempuh dengan menempuh 45 km dari ibu kota Provinsi Yogyakarta. Desa Karangasem merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa (SM) Paliyan sehingga merupakan desa penyangga SM Paliyan. KTH Sodong Makmur dibentuk dalam rangka kegiatan pemberdayaan masyarakat desa penyangga sekitar kawasan konservasi oleh BKSDA Yogyakarta pada tahun 2015.

Pada awal pembentukan KTH Sodong Makmur beranggotakan 16 orang yang merupakan petani yang menggarap di SM Paliyan dengan kegiatan pengolahan pakan ternak dengan memanfaatkan pencacah pakan serta pengguaan biogas yang merupakan bantuan  BKSDA Yogyakarta. Sampai dengan saat ini alat pencacah pakan masih digunakan untuk pembuatan fermentasi pakan ternak, sedangkan penggunaan biogas berhenti digunakan karena kerusakan alat ditambah lagi masyarakat mendapatkan bantuan kompor gas dan tabung gas 3 kg yang lebih praktis dan bersih dari pemerintah.

Kebangkitan KTH Sodong Makmur dimulai pada Tahun 2018 dengan adanya peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok, pelatihan teknis pemberdayaan masyarakat serta fasilitasi bantuan kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa rumah bibit. Di bawah kepemimpinan bapak Basuki yang memiliki usaha di bidang jual beli hewan ternak (Blantik) yang menjadikan lahan miliknya menjadi demplot penanaman tanaman hortikultura kegiatan KTH Sodong Makmur mulai menggeliat dengan penanaman bibit di rumah bibit yang selanjutnya dibudidayakan di demplot yang berada di lahan milik bapak Basuki tersebut.

Selanjutnya di tahun 2019, KTH Sodong Makmur mendapatkan bantuan peningkatan kelas kelompok dikarenakan berdasarkan penilaian kelompok, KTH Sodong Makmur merupakan KTH yang dinilai mampu untuk naik ke kelas KTH tingkat madya. Salah satu kegiatan KTH Sodong Makmur dalam peningkatan kelas ke kelas madya adalah dengan berkontribusi langsung terhada kelola kawasan. Kegiatan yang dilakukan KTH Sodong Makmur yaitu dengan memupuk tanaman native species tanaman tahun 2018 dengan pupuk kandang sebanyak 1 (satu) bak colt.

Di tahun 2020, sebagai kelanjutan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk KTH Sodong Makmur, diberikan bantuan pemberdayaan masyarakat untuk budidaya hortikultura dan budidaya madu lokal. Selanjutnya untuk membantu peningkatan budidaya hortikultura KTH Sodong Makmur, pada tahun 2021 diberikan bantuan berupa sumur bor dan sarana prasarana serta peralatan pendukung penyediaan air untuk pertanian hortikulturanya.

Usaha produktif KTH Sodong Makmur adalah pengembangan budidaya holtikultura. Tanaman yang telah dibudidayakan antara lain : terong, cabai, tomat, kacang panjang, kangkung, sawi, dan jahe merah. Hasil panen dijual ke warung-warung, pasar dan kepada pembeli yang sudah memesan sayuran sebelum masa panen. Saat ini KTH Sodong Makmur mulai mengembangkan tanaman bawang merah. Peningkatan jumlah kas kelompok mengalami peningkatan yang significant dengan adanya kegiatan budidaya hortikultura ini. Keterlibatan serta peran perempuan dalam kelompok ini cukup tinggi. Lebih dari 80% anggota yang aktif adalah kaum perempuan. Hal ini sesuai arahan pemerintah mengenai kesetaraan gender dalam pembangunan nasional.

Dari aspek sosial budaya masyarakat  didukung kegiatan KTH Sodong Makmur telah membawa dampak positif bagi kelestarian sosial budaya masyarakat. Kegiatan gotong royong masyarakat berkaitan dengan kegiatan kepribadian seseorang, serta kegiatan kemasyarakatan masih dijunjung tinggi. Kemauan berkumpul dalam pertemuan rutin, gotong royong penanaman, penyiraman serta pemanenan di lokasi demplot merupakan salah satu wujud memeperat persatuan warga masyarakat. Kegiatan yang baru saja dilaksanakan KTH Sodong Makmur adalah secara swadaya kelompok meresemikan rumah bibit yang merupakan bantuan dari BKSDA Yogyakarta bertepatan dengan kegiatan rasulan (budaya memperingati hari jadi dusun). Dalam peresemian ini mengusung budaya lokal pagelaran seni kethoprak yang dalam ceritanya tidak lupa menyisipkan pesan-pesan konservasi.