Yogyakarta – Sebanyak 26 mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) telah lolos seleksi dan resmi mengikuti PRIMA Magang PTKI Batch 1 “Kawan Konservasi: Pengelolaan Keanekaragaman Hayati”. Program ini akan berlangsung selama tiga bulan hingga 28 November 2025 di bawah koordinasi Balai KSDA Yogyakarta.
Sebelum terjun ke lapangan, para peserta mengikuti kegiatan on boarding dan pembekalan yang digelar di Kantor Balai KSDA Yogyakarta, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini semula dijadwalkan pada 2 September 2025, namun diundur dengan mempertimbangkan situasi politik dan keamanan.
Dalam sambutannya, Dyah Sulistyari, S.Hut, M.Sc., Kepala Balai KSDA Yogyakarta, menyampaikan apresiasi kepada peserta yang telah terpilih mengikuti program ini. Ia menekankan bahwa magang harus dimaknai sebagai ajang pembuktian diri, bukan sekadar formalitas.
“Jadikan PRIMA Magang sebagai laboratorium nyata untuk mengasah keterampilan, menumbuhkan jejaring, dan memperluas wawasan. Tunjukkan bahwa lulusan PTKI memiliki daya saing tinggi, baik di sektor konservasi, akademik, maupun dunia kerja lainnya,” tegas Kepala Balai.
Lebih lanjut, Kepala Balai menekankan pentingnya membangun generasi unggul yang berkarakter dan berdaya saing global. Generasi unggul adalah generasi yang memiliki agile mindset (pola pikir tangkas) yang mengutamakan fleksibilitas, kolaborasi, adaptasi terhadap perubahan, dan fokus pada penyampaian nilai berkelanjutan melalui growth mindset (pola pikir berkembang), creative mindset (pola pikir kreatif), dan regenerative mindset (pola pikir regeneratif).
Kepala Balai juga mengingatkan bahwa meningkatnya kesadaran global terhadap pengelolaan hutan lestari, termasuk perlindungan pengelolaan keanekaragaman hayati membutuhkan peran generasi muda berdaya saing.
“Jangan sampai generasi muda kalah bersaing di negeri sendiri dengan para profesional asing,”ungkapnya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Balai KSDA Yogyakarta menghadirkan pola pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning). Dengan metode ini, peserta tidak hanya memperoleh hard skills (keterampilan, pemecahan masalah, pengetahuan khusus dalam suatu pekerjaan), tetapi juga mengasah soft skills seperti disiplin, komunikasi, kerja sama, dan etika kerja.
Menutup arahannya, Kepala Balai berpesan agar peserta menjaga nama baik almamater dan Balai KSDA Yogyakarta. Ia berharap seluruh peserta mampu menyelesaikan magang dengan hasil terbaik serta siap melangkah ke dunia kerja dengan kompetensi, karakter, dan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Acara dilanjutkan dengan sesi pemberian materi. Beberapa topik yang disampaikan antara lain:
- Pengenalan Pengelolaan Kawasan Konservasi oleh Kusmardiastuti, S.Hut., M.P. (PEH Ahli Madya);
- Pengenalan Desa dan Masyarakat Sekitar Kawasan Konservasi oleh Donna Susanti, S.Hut., M.P.A. (Penyuluh Kehutanan Ahli Madya);
- Metode, Teknik, dan Analisis Data Lapangan: aspek biofisik oleh Kusmardiastuti, S.Hut., M.P. (PEH Ahli Madya) dan aspek sosial-ekonomi-budaya oleh Siti Rohimah, S.P., M.M.A. (Penyuluh Kehutanan Ahli Muda).
Selain itu, peserta juga diperkenalkan dengan lokasi magang yaitu Suaka Margasatwa Paliyan, Suaka Margasatwa Sermo, dan Cagar Alam Imogiri. Untuk mendukung efektivitas, peserta dibagi menjadi tiga kelompok sesuai lokasi penempatan dan akan didampingi oleh mentor lapangan.
Dengan pembekalan ini, para mahasiswa diharapkan lebih siap menghadapi dinamika lapangan sekaligus mampu berkontribusi nyata dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah kerja Balai KSDA Yogyakarta.
Berita sebelumnya : 26 Mahasiswa Lolos PRIMA Magang PTKI Batch 1 "Kawan Konservasi"


Sumber Informasi: Erna Ika Rahayu, S.Hut.,M.Sc.
Penulis naskah: Tri Hastuti Swandayani, S.Kom., M.Si
Editor: Tim Kehumasan BKSDA Yogyakarta
Penanggung jawab berita: Kepala Balai KSDA Yogyakarta
Kontak informasi: Call Center Balai KSDA Yogyakarta (0821-4444-9449)
