Cagar Alam (CA) / Taman Wisata Alam (TWA) Batu Gamping bukan hanya sekedar sisa Batuan Biasa. Terdapat keunikan Geologi di dalamnya mulai dari proses pembentukan hingga sejarah yang terjadi di sekitar Batu Gamping tersebut. Keunikan ini banyak menarik minat bagi pelajar dan mahasiswa, terutama yang belajar di bidang geologi.
CA/TWA Batu Gamping pada hari Rabu (20/09/2023) mendapat kunjungan dari Mahasiswa dan Siswa SMA se-Indonesia dalam rangka fieldtrip. Fieldtrip ini merupakan rangkaian acara Geoweek 2023, berupa Lomba Cerdas Cermat Kebumian dengan peserta siswa SMA se-Indonesia yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknik UGM. Peserta yang hadir dalam kunjungan ini sebanyak 40 orang, terdiri dari mahasiswa dan peserta Geoweek 2023. Sebelum peserta kembali ke daerah masing-masing maka dilaksanakan kegiatan pengenalan proses geologi dan geosite yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Filedtrip dilakukan ke 3 (tiga) lokasi geosite di DIY, yaitu CA/TWA Batu Gamping, Goa Kiskendo, dan Museum Monumen Diponegoro.
CA/TWA Batu Gamping dipilih sebagai salah satu lokasi karena memiliki nilai geologi dan budaya yang saling berkaitan erat. Batuan Gamping merupakan salah satu contoh bebatuan yang tertua di Yogyakarta, dengan usia lebih dari 40 Juta Tahun (Zaman Eosin). Awalnya Batu Gamping ini merupakan pegunungan gamping yang terbentang sepanjang 4-5 km. Pembangunan keraton dan sekitarnya, serta penggunaan batu gamping untuk produksi gula menjadi pemicu penambangan gunung gamping.
Nilai Budaya CA/TWA Batu Gamping yaitu adanya Upacara Saparan Bekakak. Kesadaran akan nilai-nilai sejarah, konservasi alam dan lingkungannya perlu diberikan sejak dini, sehingga tidak terjadi degradasi pengetahuan akan konservasi, terutama konservasi bidang geologi. Dimana geologi menyimpan banyak nilai dan sejarah di dalamnya yang dapat dipelajari untuk pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya.
SEJARAH – BUDAYA – KONSERVASI sangat berkaitan dan dapat saling mendukung.
Mari Menjaga ALAM dan LINGKUNGAN
Sumber informasi dan penulis naskah: Devinta Apriliestya (Penyuluh Kehutanan Balai KSDA Yogyakarta)
Editor: Santi Pratiwi (Penyuluh Kehutanan Balai KSDA Yogyakarta)
Penanggung jawab berita: Kepala Balai KSDA Yogyakarta - Lukita Awang Nistyantara
Kontak informasi: Call center Balai KSDA Yogyakarta (0821-4444-9449)