Kelompok Tani Hutan (KTH) Manunggal Karya merupakan salah satu KTH binaan Balai KSDA Yogyakarta yang berada di desa penyangga SM Sermo tepatnya di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. KTH Manunggal Karya ini dibentuk pada tahun 2018. Pembentukan KTH Manunggal karya dilakukan sebagai langkah untuk mendukung pembinaan dan pengelolaan daerah penyangga kawasan konservasi. Dengan adanya kelompok sasaran yang jelas, program kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi akan berjalan efektif.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan diharapkan dapat menunjang upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu kehidupan masyarakat yang ada disekitar kawasan konservasi yang bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistem, hal ini tertuang dalam Undang – undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Salah satu kebijakan prioritas Kementerian Kehutanan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar hutan dan mengurangi tekanan terhadap kawasan konservasi adalah melalui program pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga kawasan konservasi.

Bentuk kegiatan pemberdayaan di KTH sekitar SM Sermo dilakukan melalui pembuatan keripik kelapa/krispi kelapa. Dipilihnya krispi kelapa dikarenakan pada awal pembentukan KTH, potensi kelapa di desa penyangga SM Sermo tersebut cukup melimpah dan didukung ketersediaan sumber daya manusianya untuk mengolah usaha krispi kelapa. Produk krispi kelapa dari KTH Manunggal Karya diberi nama Crispa yang merupakan akronim dari krispi kelapa. 

Dari pengembangan pembuatan olahan krispi kelapa terdapat tantangan yang dihadapi, dimana krispi kelapa merupakan produk baru yang dikembangkan di Kabupaten Kulon Progo dan bahkan di D.I. Yogyakarta. Tantangan kedua yang dihadapi terkait harga bahan baku kelapa tidak menentu, karena menyesuaikan kelimpahan kelapa. Pada saat kelapa melimpah, harganya sangat murah dan pada saat ketersediaan kelapa sedikit harganya akan melonjak.

Disamping terdapat tantangan dalam pembuatan krispi kelapa tersebut, juga terdapat peluang dari usaha krispi kelapa ini. Produk krispi kelapa yang merupakan produk baru dapat menjadi peluang yang bagus jika KTH di daerah penyangga SM Sermo ini berhasil mengolah produk krispi kelapa dengan rasa yang enak, sehingga produk tersebut dapat diterima konsumen yang selanjutnya akan berdampak pada kemudahan pemasaran, sehingga tujuan untuk dapat menjadi produk unggulan Kabupaten Kulon Progo dapat terwujud.

Pengembangan usaha krispi kelapa yang dilakukan oleh KTH Manunggal Karya nyatanya direspon oleh instansi terkait lainnya seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kulonprogo, serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo. Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo telah memberikan rekomendasi penerbitan ijin P-IRT (Sertifikasi Produksi Pangan-Indusri Rumah Tangga). Dengan memegang ijin tersebut produk yang di hasilkan dari KTH Manunggal Karya tersebut sudah layak untuk diedarkan secara luas dikarenakan keamanan produk terjamin sehingga nilai jual produk meningkat.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo menghasilkan penerbitan ijin P-IRT (Sertifikasi Produksi Pangan-Indusri Rumah Tangga). Dengan memegang ijin tersebut produk yang di hasilkan dari kedua KTH tersebut sudah layak untuk diedarkan secara luas dikarenakan keamanan produk terjamin sehingga nilai jual produk meningkat.

Sementara itu Dinas Perdagangan Kabupaten Kulon Progo memberikan dukungannya terhadap KTH Manunggal Karya dengan mengikutsertakan perwakilan dari KTH Manunggal Karya untuk mengikuti pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Pelatihan yang diikuti terutama difokuskan terkait cara pengemasan produk yang baik dan menarik, diversifikasi produk, macam-macam produk olahan dari kelapa, dan sebagainya.

Sertifikasi halal terhadap produk Crispa KTH Manunggal Karya diwujudkan melalui dukungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY. Diperolehnya sertifikasi halal tersebut tentunya menjadikan nilai tambah lagi untuk produk krispi kelapa.

Dukungan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kulon Progo diantaranya melalui pelatihan pemasaran produk secara online,sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UMKM. Sementara itu dukungan terkait upaya pemasaran dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan informatika Kabupaten Kulon Progo.

Upaya membangun jejaring juga dilaksanakan dengan non pemerintah. Hal tersebut lebih pada hal pemasaran produk. KTH sudah mulai menitipkan produk ke toko oleh-oleh dan toko modern yang ada di wilayah Kulonprogo. Toko modern yang menjadi unggulan Kabupaten Kulonprogo adalah Tomira atau Toko Milik Rakyat. KTH Raket Manunggal sudah menitipkan ke 9 (sembilan) Tomira. Sistem yang dipakai adalah titip jual, KTH menitipkan produk krispi kelapa kepada Tomira setelah batas waktu yang ditentukan KTH mengambil hasil penjualan dan mengambil produk yang tidak terjual. Keuntungan yang dibagi di tentukan diawal perjanjian antara KTH dan Tomira. Dengan terbentuknya jejaring, diharapkan KTH akan lebih berkembang dari sisi kelembagaan maupun usahanya. Produk yang diangkat akan menjadi unggulan daerah Kabupaten Kulonprogo, sesuai harapan kita bersama.

Pada tahun 2020 KTH Raket Manunggal dan Manunggal Karya memperoleh bantuan peningkatan usaha ekonomi produktif kepada kelompok-kelompok binaan masing-masing sebesar Rp 30.000.000,- (tigapuluh juta). Bantuan tersebut selanjutnya digunkan oleh KTH Raket Manunggal untuk pembelian alat pembuatan makanan keripik kelapa dan bakpia seperti pembelian oven, mixer, genset dan lain sebagainya. Sementara KTH Manunggal Karya menggunakan bantuan tersebut untuk pembelian alat pembuatan makanan keripik kelapa dan keripik buah seperti pembelian vaccum frying, etalase, pencetakan kemasan, dan lain sebagainya.

Untuk tahun 2021, KTH Manunggal Karya mendapatkan bantuan usaha ekonomi pengelolaan jasa wisata alam sekitar kawasan konservasi suaka margasatwa Sermo yang digunakan untuk pembuatan mini outlet dan diversifikasi pemberdayaan masyarakat dalam bentuk madu lanceng.

Dengan adanya mini outlet tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan UMKM di sekitar kawasan SM Sermo dan mampu menarik para wisatawan yang berkunjung ke kawasan waduk sermo, kali biru, pule payung dan daerah sekitarnya untuk singgah sebentar di mini outlet ini membeli produk KTH Manunggal sebagai produk oleh-oleh khas daerah sekitar SM Sermo.

KTH Manunggal Karya berharap ke depan dapat memiliki rumah produksi sendiri sehingga produk yang dihasilkan bisa dalam jumlah besar sehingga akan dapat memenuhi permintaan pasar dalam jumlah lebih besar lagi.